Detak jantung terus berlantun langkah kaki tetap terpadu
dalam lembaran penuh warna kehidupan angan yang terpendam akan terwujud. Cita-cita
yang tinggi akan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan itulah
arti dari mencintai diri sendiri. Jika kita mencintai seseorang kita akan
senantiasa mendoakannya, walaupun dia tidak berada disisi kita. Tuhan memberikan
kita dua buah kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk
mendengar, dan dua mata untuk melihat, tetapi mengapa Tuhan hanya
menganugrahkan sekeping hati kepada kita? Karena Tuhan telah memberikan
sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya itulah cinta,
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih
mau mencoba, jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup, jangan
sesekali kita mengucapkan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak
dapat melupakan.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
walaupun mereka telah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya walaupun
mereka telah di khianati, kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun
mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian
dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan itu.
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang
tersayang hingga ia meninggal dunia dan akhirnya kita hanya terpaksa mencatat
kata-kata cinta itu pada pusarannya, sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang
tersimpan dihati kita, sekarang selagi ada hayatnya, mungkin tuhan menginginkan
kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang
yang tepat.kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas,
keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, mujarah menjadi telaga, derita
menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Sungguh menyakitkan mencintai
seseorang yang tidak mencintai kita, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai
seseorang dan kita tidak pernah punya keberanian untuk menyatakan cinta
kepadanya.
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang
ibaratkan lah seperti menyunting
sekuntum mawar merah, kadangkala kita mencium harum mawar tersebut tetapi
adakala nya kita bisa duri dari mawar itu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu
seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya
menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi. Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati
sehingga kita kehilangannya. Pada saat itu mungkin tiada guna lagi penyesalan
karena perginya tanpa berkata lagi, cintailah seseorang itu atas dasar siapa
dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit
lagi, sekiranya kita benar- benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta karena cinta juga dapat membuat orang
sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila,
orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh
para pencinta palsu (P3). Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai
tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan
kebaikan didalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakil, cinta kepada perempuan
artinya alam, cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana, cinta kepada mati
artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Taqwa. Lemparkalah seseorang yang
bahagia dalam bercinta kedalam laut pasti ia akan membawa seekor ikan,
lemparkanlah pula seseorang yang gagal dalam bercinta kedalam segudang roti
pasti ia akan mati kelaparan.